Tugas sejarah
“kerajaan sriwijaya”
X(AKUNTANSI2)
SMK PUTRA BANGSA DEPOK
Selasa,10 November 2015
Kerajaan sriwijaya
Sejarah
diperkirakan berdiri pada abad
ke-7 M dan menganut agama Buddha di Sumatera Selatan. Bukti-bukti tentang
kerajaan Sriwijaya yang berkembang sampai sekitar abad ke-14 ini, berasal dari
beberapa prasasti yang ditemukan di wilayah tersebut. Bahkan ada yang ditemukan
di Bangka, Ligor (Malaysia), dan Nalanda (India Selatan). Walaupun letak secara
pasti pusat kerajaan sulit dibuktikan, tetapi kebesaran dan pengaruh kerajaan
Sriwijaya sangat nyata. Hal ini dibuktikan dari berita-berita orang Arab,
India, dan Cina yang kala itu menjalin hubungan dengan kerajaan Sriwijaya.
Perkembangan kerajaan sriwijaya
Ada beberapa faktor yang mendorong perkembangan Sriwijaya
antara lain :
Letak geografis dari Kota Palembang. Palembang
sebagai pusat pemerintahan terletak
di tepi Sungai
Musi. Di depan muara
Sungai Musi terdapat pulau-pulau yang berfungsi sebagai
pelindung pelabuhan di Muara Sungai Musi.
Keadaan seperti ini sangat
tepat untuk kegiatan pemerintahan dan pertahanan. Kondisi
itu pula menjadikan Sriwijaya sebagai jalur perdagangan internasional dari
India ke Cina, atau sebaliknya. Juga
kondisi sungai-sungai yang besar, perairan laut yang cukup tenang, serta
penduduknya yang berbakat sebagai pelaut ulung.
Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam akibat
serangan Kamboja. Hal ini telah memberi
kesempatan Sriwijaya untuk cepat
berkembang sebagai negara maritim.
Masa Keemasan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya mengalami
zaman keemasan pada saat diperintah oleh Raja Balaputradewa pada abad ke-9.
Wilayah Kerajaan Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra, Kalimantan Barat,
Jawa Barat, dan Semenanjung Melayu. Oleh karena itu, Kerajaan Sriwijaya disebut
kerajaan Nusantara pertama. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat
agama Buddha, pusat pendidikan, dan sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara.
Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim
karena mempunyai angkatan laut yang tangguh dan wilayah perairan yang luas.
Karena begitu luas wilayahnya, maka Kerajaan Sriwijaya disebut Kerajaan
Nusantara pertama.
Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat pendidikan
penyebaran agama Buddha, dengan bukti catatan I-tsing dari China pada tahun 685
M, yang menyebut Sriwijaya dengan She-le-fo-she.
Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat
perdagangan karena Palembang sebagai jalur perdagangan nasional dan
internasional. Banyak kapal yang singgah sehingga menambah pemasukan pajak.
Raja-raja Kerajaan Sriwijaya
Raja-raja yang berhasil diketahui
pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya adalah sebagai berikut: Raja Daputra
Hyang: Berita mengenai raja ini diketahui melalui prasasti Kedukan Bukit (683
M). Pada masa pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya sampai ke wilayah Jambi. Sejak awal pemerintahannya, Raja Dapunta
Hyang telah bercita-cita agar Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan bercorak
maritim.
Raja Dharmasetu: Pada masa pemerintahan
Raja Dharmasetu, Kerajaan Sriwijaya berkembang sampai ke Semenanjung Malaya.
Bahkan, disana Kerajaan Sriwijaya membangun sebuah pangkalan di daerah Ligor.
Selain itu, Kerajaan Sriwijaya juga mampu menjalin hubungan dengan China dan
India. Setiap kapal yang berlayar dari India dan China selalu singgah di
Bandar-bandar Sriwijaya.
Raja Balaputradewa: Berita tentang raja
Balaputradewa diketahui dari keterangan Prasasi Nalanda. Balaputradewa
memerintah sekitar abad ke-9, pada masa pemerintahannya, kerajaan Sriwijaya
berkembang pesat menjadi kerajaan yang besar dan menjadi pusat agama Buddha di
Asia Tenggara. Ia menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di India
seperti Nalanda dan Cola. Balaputradewa adalah keturunan dari dinas Syailendra,
yakni putra dari Raja Samaratungga dengan Dewi Tara dari Sriwijaya.
Raja Sri Sudamaniwarmadewa: Pada masa
pemerintahan Raja Sri Sudamaniwarmadewa, Kerajaan Sriwijaya pernah mendapat
serangan dai Raja Darmawangsa dari Jawa Timur. Namun, serangan tersebut
berhasil digagalkan oleh tentara Sriwijaya.
Raja Sanggrama Wijayattunggawarman: Pada
masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya mengalami serangan dari Kerajaan
Chola. Di bawah pimpinan Raja Rajendra Chola, Kerajaan Chola melakukan serangan
dan berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. Sanggrana Wijayattunggawarman akhirnya
ditawan. Namun pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I Kerajaan Chola, Raja
Sanggrama Wijayattunggawarman kemudian dibebaskan kembali.
Kemunduran Kerajaan Sriwijaya
Beberapa faktor penyebab
kemunduran Kerajaan Sriwijaya di antaranya adalah sebagai berikut:
Faktor geografis, berupa perubahan letak Kerajaan Sriwijaya. Perubahan
ini erat kaitannya dengan pengendapan lumpur Sungai Musi yang mengakibatkan
letak ibu kota Kerajaan Sriwijaya tidak lagi dekat dengan pantai. Akibatnya ibu
kota Sriwijaya kurang diminati lagi oleh pedagang internasional.
Lemahnya kontrol pemerintahan pusat
sehingga banyak daerah yang melepaskan diri.
Berkembangnya kekuatan politik di Jawa dan
India. Sriwijaya mendapat serangan dari Raja Rajendracola dari Colamandala
tahun 1017 dan 1025. Pada tahun 1025, serangan itu diulangi sehingga Raja
Sriwijaya, Sri Sanggramawijayattunggawarman ditahan oleh pihak Kerajaan
Colamandala. Tahun 1275, Raja Kertanegara dari Singosari melakukan ekspcdisi
Pamalayu. Hal itu menyebabkan daerah Melayu lepas dari kekuasaan Sriwijaya.
Akhir dari Kerajaan Sriwijaya terjadi saat armada laut Majapahit menyerang
Sniwijaya tahun 1377.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya banyak
meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti kuno. Prasasti-prasasti tersebut
adalah sebagai berikut.
Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti Karang Berahi
Prasasti Talang tuo
Prasasti Telaga Batu
Prasasti Kota Kapur
Perkembangan
politik
Kerajaan sriwijaya berkembang pada abad ke-7.Pada awal perkembangannya,raja
disebut dengan Dapunta hyang.
Daerah-daerah yang berhasil dikuasai anatara lain sebagai
berikut.
a.Tulang bawang yang terletak di daerah lampung.
b.Daerah kedah yang terletak di pantai barat semenanjung
melayu.
c.Pulau bangka yang terletak di pertemuan jalan perdagangan
internasional,merupakan daerah yang sangat penting.
d.Daerah jambi terletak di tepi sungai batanghari.
e.Tanah genting kra merupakan tanah genting bagian utara
semenanjung melayu.
f.Kerajaan kalingga dan mataram kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar