Minggu, 07 Mei 2023

Laporan Praktikum Kimia SMA Unsur Periode 3

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1      Judul

        “Unsur Periode ke-III “

1.2      Tujuan Praktikum

Adapun beberapa tujuan pembuatan Laporan Praktikum Kimia ini sebagai berikut:

1.      Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia.

2.      Untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang Unsur Periode ke-III.

3.      Untuk Mengetahui Spesifikasi, Kegunaan, sifat dan warna, serta reaksi dari unsur periode ke-3

 

1.3      Dasar Teori

            Unsur periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel periodik. Tabel periodik disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan keberulangan tren (periodik) sifat kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika tabel periodik melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai berulang, artinya unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh pada kolom yang sama. Periode 3 mengandung 8 unsur, yaitu: natriummagnesiumaluminiumsilikonfosforusbelerangklorin, dan argon. Dua pertama, natrium dan magnesium, adalah anggota blok-s tabel periodik, sementara lainnya adalah anggota blok-p. Perlu dicatat bahwa sudah ada subkulit 3d, tetapi belum terisi hingga periode 4, hal semacam ini memberi bentuk karakteristik pada tabel periodik "dua baris dalam satu waktu". Seluruh unsur periode 3 terdapat di alam dan memiliki setidaknya satu isotop stabil.

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1      Spesifikasi Unsur- Unsur Periode ke- III 

 

Unsur

Lambang

Nomor Atom

Nomor Massa

Konfigurasi

Golongan

Periode

Natrium

Na

11

23

2 8 1

IA

III

Magnesium

Mg

12

24

2 8 2

IIA

III

Aluminium

Al

13

27

2 8 3

IIIA

III

Silikon

Si

14

28

2 8 4

IVA

III

Fosfor

P

15

31

2 8 5

VA

III

Sulfur (belerang)

S

16

32

2 8 6

VIA

III

Klorin

Cl

17

35

2 8 7

VIIA

III

Argon

Ar

18

40

2 8 8

VIIIA

III

 

 

2.2      Kegunaan Unsur - Unsur Periode ke  – III 

 

·        Na (Natrium)

Contoh-contoh senyawa Natrium beserta kegunaan,

1.      NaCl (Garam Dapur), digunakan atau dimanfaatkan untuk memasak.

2.      NaHCO3 (Natrium Bikarbonat), digunakan dalam pengobatan racun.

3.      NaOH (Natrium Hidroksida), digunakan sebagai salah satu pembuatan sabun.

 

·        Mg (Magnesium)

Contoh-contoh senyawa Magnesium beserta kegunaan,

1.      MgCO3 (Magnesium Karbonat), digunakan sebagai zat aktif untuk mengatasi dyspepsia

2.      Mg(OH)2 (Magnesium Hidroksida), digunakan sebagai obat untuk mengatasi gejala naiknya asam lambung seperti mulas, sakit perut, dan gangguan pencernaan

3.      MgCl2 (Magnesium Klorida), salah satu zat yang digunakan untuk pengendalian debu, stabilasi tanah, dan erosi angin. Digunakan juga dalam pembuatan tahu dan susu kedelai (Nigari) di Jepang.

·        Al (Aluminium)

Contoh-contoh senyawa Aluminium beserta kegunaan,

1.      AlCl3 (Aluminium Klorida), digunakan pada bidang industry dan merupakan katalis utama pada beberapa industry kimia proses, serta koagulan dalam hal penjernihan serta pemurnian air

2.      Al2(SO4)3 (Aluminium Sulfat), digunakan sebagai penjernih air, pengatur pada industri kertas, pengatur warna pada industry kain dan bahan penolong pada alat pemadam

3.      Al(OH)3 (Aluminium Hidroksida), digunakan sebagai obat untuk mengatasi gejala akibat produksi asam lambung berlebih (sebagai contoh ada dalam kandungan obat Mylanta)

 

·        Si (Silikon)

Contoh-contoh senyawa Silikon beserta kegunaan,

1.      SiC (Silikon Karbida), Digunakan untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan ketahan panas yang tinggi, salah satunya seperti perlengkapan dapur bertemperatur tinggi

2.      SiO2 (Silikon Dioksida), digunakan sebagai agen anticracking untuk mencegah penggumpalan pada bahan makanan maupun suplemen, sehingga produk terlindungi dari kelembapan dan daya simpannya pun lebih panjang.

3.      (C6H5)3SiO.Si(C6H5)3 (Siloksan), digunakan untuk operasi plastik, pelarut, pembersih, bahan pengkilap (semir sepatu) dan lain lain.

 

·        P (Fosfor)

Contoh-contoh senyawa Fosfor beserta kegunaan,

1.      PO4-3 (Fosfat), digunakan sebagai pupuk, bahan campuran pembuatan detergen dan industry kimia lainnya.

2.      P4O10 (Fosfor Pentoksida), digunakan untuk memurnikan bensin untuk memperoleh senyawa yang berfungsi untuk memperlambat api dan untuk membuat gelas untuk aplikasi vakum.

3.      PCl3 (Fosforus Triklorida), Biasanya senyawa ini digunakan untuk produksi pestisida. Selain itu digunakan dalam produksi aditif plastik, minyak dan cat.

 

·        S (Sulfur)

Contoh-contoh senyawa Sulfur (belerang)  beserta kegunaan,

1.      SO2 (Sulfur Dioksida), digunakan sebagai pengawet  diberagam aplikasi makanan.

2.     SF6 (Sulfur HeksaFluorida), digunakan sebagai salah satu isolasi yang baik. dapat berfungsi sebagai penyekat antara bagian bertegangan dengan ground hanya dengan jarak yang sangat pendek jika di bandingkan dengan isolasi udara.

3.     SO3(Sulfur Trioksida),  biasanya digunakan pada pembakaran arang, minyak bakar gas, kayu dan Sebagainya.

 

·        Cl (Klorin)

Contoh-contoh senyawa Sulfur (belerang)  beserta kegunaan,

1.      HCl (Asam Klorida), dapat digunakan untuk mengatur keasaman (pH) larutan. Dalam industri yang menuntut kemurnian tinggi (makanan, farmasi, air minum), asam klorida berkualitas tinggi digunakan untuk mengontrol pH aliran air proses.

2.      ClO2 (Klorin Dioksida), digunakan sebagai disinfektan untuk laboratorium dan peralatan pabrik serta kamar bersih.

3.      ClF3 (Klorin Trifluorida), Senyawa ini banyak digunakan sebagai bahan bakar roket, berbagai proses di industri semikonduktor, pengolahan bahan bakar nuklir, serta proses-proses industri lainnya.

 

·        Ar (Argon)

Kegunaan Argon,

1.      Argon digunakan dalam proses di industri yang memerlukan suhu yang tinggi kerana kesesuaiannya.

2.      Argon juga digunakan secara meluas sebagai bahan pengawet. Secara kimia, Argon akan dapat meningkatkan hayat simpanan (shelf life) dengan menggantikan gas Oksigen dan kelembapan dalam bungkusan makanan berkenaan.

3.      Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam beberapa jenis bola lampu khususnya bohlam. Sifatnya yang inert, tidak bereaksi dengan filamen wolfram dan tidak menyebabkan putus.

4.      sebagai gas pelindung pada alat-alat kedokteran.

5.      Pada alat-alat laboratorium, gas argon digunakan sebagai gas inert atau gas pelindung. 

 

2.3      Sifat Unsur - Unsur Periode ke – III 

 

·        Na (Natrium)

Seperti logam alkali lainnya, Natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah bermodel sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di cairan, menguraikannya menjadi gas hydrogen dan ion hidroksida.

Warna natrium berwarna kuning

 

·        Mg (Magnesium)

Magnesium murni mempunyai ciri fisik berwarna putih keperakan, termasuk logam dengan berat ringan yang hanya  dari berat logam aluminium. Magnesium mudah terbakar, terutama bila dibuat bubuk atau diiris menjadi strip tipis, meski sulit menyala dalam bentuk massal atau curah.

 

·        Al (Aluminium)

Aluminium mempunyai beberapa sifat sifat karakter fisis antara lain memiliki berat jenis sekita 2,65 – 2,8 Kg/dm3, mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik, tahan terhadap korosi, titik lebur 650̊ C. Aluminium mempunyai warna metalik abu – abu keperakan. Aluminium merupakan material yang tidak terbakar, meski dapat meleleh pada suhu 650˚C. lebihnya lagi, aluminium tidak akan melepaskan senyawa atau gas pembakaran berbahaya saat terkena api.

 

·        Si (Silikon)

Silikon adalah unsur elektropositif yang paling melimpah dikerak bumi, bersifat metaloid dengan kilap logam, dan sangat rapuh. Silikon biasanya membentuk senyawa tetravalent meskipun kadang kadang bivalen. Silikon alami terdiri dari 92,2 % isotop ; silikon 28 = 4,7 %; silikon 29 ; silikon 30 = 3,1 %. Dalam bentuk kristalnya, silikon murni berwarna abu abu metalik. Seperti germanium, silikon agak kuat tetapi sangat rapuh dan mudah mengelupas. Silikon adalah bahan yang tidak mudah terbakar dalam kehidupan kita. Tidak mudah untuk dibakar dengan cara yang mudah.

 

·        P (Fosfor)

Fosfor atau fosforus, secara umum Fosfor membentuk padatan putih yang lengket memiliki bau yang tidak enak, tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan. Unsur fosfor memiliki 2 sifat yaitu fosfor putih yang sangat reaktif ketika di udara mudah terbakar, fosfor merah yang sifatnya tidak reaktif dan kadar toksiknya rendah. Digunakan sebagai bahan korek api

 

·        S(Sulfur)

Sifat kimia dari sulfur atau sering kita sebut sebagai belerang adalah tidak larut dalam air atau H2SO4 memiliki titik lebur 129 ̊C dan titik didihnya 446 ̊C. belerang mudah larut dalam CS2, CCl2, minyak bumi, minyak tanah, dan anilin. Unsurnya non-logam multivalent, berlimpah, tidak berasa dan tidak berbau. Dalam bentuk alami belerang berbentuk Kristal padat berwarna kuning. Meskipun belerang terkenal karena baunya yang mirip telur busuk, bau ini sebenarnya berasal dari gas sulfida (H2S) bukan dari belerang murni. Belerang bersifat mudah terbakar dan menghasilkan gas belerang dioksida (SO2). Gas ini dapat menyesakkan pernafasan dan menimbulkan gejala batuk.

 

·        Cl (Klorin)

Unsur yang memiliki pH rendah sehingga bersifat asam. Gas klorin memiliki warna kuning kehijauan dengan bau menyengat yang sangat tidak enak saat dihirup. Klorin tidak mudah terbakar, tapi dapat bereaksi secara eksplosif dengan bahan kimia lain seperti terpentin dan ammonia.

 

·        Ar (Argon)

Unsur ini memiliki tingkat kelarutan dalam air yang sama dengan oksigen dan bahkan 2,5 kali lebih mudah larut dibandingkan dengan nitrogen. Argon bersifat tidak reaktif (inert), tidak mudah terbakar dan tidak beracun. Ketika berada dalam medan listrik, argon akan memunculkan warna lilac atau ungu.

 

2.4      Reaksi Kimia Unsur - Unsur periode ke -  III 

 

·        Na (Natrium)

Natrium (Na) yang bereaksi dengan air (H2O)

 

2Na(s) + 2H2O(l)  à 2NaOH(l) + H2(g)

 

Logam natrium merupakan logam golongan alkali (Golongan IA) yang hanya memiliki 1 elektron valensi. Reaksi ini adalah reaksi eksoterm (Melepas energy) dan menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar sehingga dapat terjadi letupan atau ledakan yang diiringi nyala api.

 

·        Mg (Magnesium)

Magnesium (Mg) yang bereaksi dengan asam klorida (HCl)

 

Mg(s) + 2HCl(aq) à MgCl2(aq) + H2(g)

 

Logam magnesium yang direaksikan dengan larutan asam klorida akan membentuk larutan magnesium klorida dan gas hydrogen.

 

·        Al (Aluminium)

Aluminium (Al) yang bereaksi dengan air (H2O)

 

4Al(s) + 3O2(g) à 2Al2O3(s)

 

Aluminium bereaksi dengan oksigen membentuk Aluminium Oksida, yang terbentuk sebagai lapisan tipis yang dengan cepat menutupi permukaan aluminium. Lapisan ini melindungi logam aluminium dari oksidasi lebih lanjut.

 

·        Si (Silikon)

Silikon (Si)  yang bereaksi  dengan Oksigen (O2)

 

Si + O2 à SiO2

 

Pada reaksi diatas silikon mengikat gas oksigen (O2) sehingga membentuk senyawa silikon dioksida.

 

·        P (Fosfor)

Fosfor (P) yang bereaksi dengan oksigen (O2)

 

P4 + 4O2 à 2P2O

 

Sifat fosfor putih sangat reaktif sehingga ketika terpapar diudara, maka fosfor akan langsung bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa Difosfor Pentaoksida.

·        S (Sulfur)

Sulfur (S) yang bereaksi dengan oksigen (O2)

 

S + O2 à SO2

 

Sulfur yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas sulfur dioksida.

 

·        Cl (Klorin)

Klorin (Cl) yang bereaksi dengan Natrium hidroksida (NaOH)

 

Cl2 (g) + 2NaOH(aq) à NaCl(aq) + NaClO(aq) +H2O(l)

 

Klorin akan mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa. Jika klorin dialuskan kedalam larutan NaOH pada suhu kamar akan bereaksi membentuk Nacl dan NaClO.

 

·        Ar (Argon)

Senyawa argon adalah unsur gas mulia yang sudah dalam keadaan stabil. Artinya, kedua unsur tersebut tidak dapat lagi membentuk ikatan dengan unsur lain. Namun, dengan beragam percobaan akhirnya senyawa Ar (Argon) dapat dibuat/sintesis oleh para ilmuawan.

 

Ar(s) + HF à HArF

 

Terbentuk Argon Hidrofluorida. Senyawa ini dihasilkan oleh fotolis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar