BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
“Unsur Periode ke-III “
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun beberapa tujuan pembuatan Laporan
Praktikum Kimia ini sebagai berikut:
1.
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia.
2.
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan
tentang Unsur Periode ke-III.
3.
Untuk Mengetahui Spesifikasi, Kegunaan, sifat
dan warna, serta reaksi dari unsur periode ke-3
1.3 Dasar Teori
Unsur
periode 3 adalah unsur-unsur pada baris (atau periode) ketiga tabel periodik. Tabel periodik
disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan keberulangan tren (periodik)
sifat kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika
tabel periodik melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai berulang, artinya
unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh pada kolom yang sama. Periode 3
mengandung 8 unsur, yaitu: natrium, magnesium, aluminium, silikon, fosforus, belerang, klorin, dan argon. Dua pertama,
natrium dan magnesium, adalah anggota blok-s tabel
periodik, sementara lainnya adalah anggota blok-p. Perlu dicatat
bahwa sudah ada subkulit 3d, tetapi belum terisi hingga periode 4, hal semacam ini memberi bentuk karakteristik pada tabel periodik
"dua baris dalam satu waktu". Seluruh unsur periode 3 terdapat di
alam dan memiliki setidaknya satu isotop stabil.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Spesifikasi
Unsur- Unsur Periode ke- III
Unsur
|
Lambang
|
Nomor Atom
|
Nomor Massa
|
Konfigurasi
|
Golongan
|
Periode
|
Natrium
|
Na
|
11
|
23
|
2 8 1
|
IA
|
III
|
Magnesium
|
Mg
|
12
|
24
|
2
8 2
|
IIA
|
III
|
Aluminium
|
Al
|
13
|
27
|
2
8 3
|
IIIA
|
III
|
Silikon
|
Si
|
14
|
28
|
2
8 4
|
IVA
|
III
|
Fosfor
|
P
|
15
|
31
|
2
8 5
|
VA
|
III
|
Sulfur (belerang)
|
S
|
16
|
32
|
2
8 6
|
VIA
|
III
|
Klorin
|
Cl
|
17
|
35
|
2
8 7
|
VIIA
|
III
|
Argon
|
Ar
|
18
|
40
|
2
8 8
|
VIIIA
|
III
|
2.2 Kegunaan
Unsur - Unsur Periode ke – III
·
Na
(Natrium)
Contoh-contoh senyawa Natrium beserta kegunaan,
1.
NaCl
(Garam Dapur), digunakan atau dimanfaatkan untuk memasak.
2.
NaHCO3
(Natrium Bikarbonat), digunakan dalam pengobatan racun.
3.
NaOH
(Natrium Hidroksida), digunakan sebagai salah satu pembuatan sabun.
·
Mg
(Magnesium)
Contoh-contoh senyawa Magnesium beserta kegunaan,
1.
MgCO3
(Magnesium Karbonat), digunakan sebagai zat aktif untuk mengatasi
dyspepsia
2.
Mg(OH)2
(Magnesium Hidroksida), digunakan sebagai obat untuk mengatasi gejala naiknya
asam lambung seperti mulas, sakit perut, dan gangguan pencernaan
3.
MgCl2
(Magnesium Klorida), salah satu zat yang digunakan untuk pengendalian debu,
stabilasi tanah, dan erosi angin. Digunakan juga dalam pembuatan tahu dan susu
kedelai (Nigari) di Jepang.
·
Al
(Aluminium)
Contoh-contoh senyawa Aluminium beserta kegunaan,
1.
AlCl3
(Aluminium Klorida), digunakan pada bidang industry dan merupakan katalis utama
pada beberapa industry kimia proses, serta koagulan dalam hal penjernihan serta
pemurnian air
2.
Al2(SO4)3
(Aluminium Sulfat), digunakan sebagai penjernih air, pengatur pada industri
kertas, pengatur warna pada industry kain dan bahan penolong pada alat pemadam
3.
Al(OH)3
(Aluminium Hidroksida), digunakan sebagai obat untuk mengatasi gejala akibat
produksi asam lambung berlebih (sebagai contoh ada dalam kandungan obat
Mylanta)
·
Si
(Silikon)
Contoh-contoh senyawa Silikon beserta kegunaan,
1.
SiC
(Silikon Karbida), Digunakan untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan ketahan
panas yang tinggi, salah satunya seperti perlengkapan dapur bertemperatur
tinggi
2.
SiO2
(Silikon Dioksida), digunakan sebagai agen anticracking untuk mencegah
penggumpalan pada bahan makanan maupun suplemen, sehingga produk terlindungi
dari kelembapan dan daya simpannya pun lebih panjang.
3.
(C6H5)3SiO.Si(C6H5)3
(Siloksan), digunakan untuk operasi plastik, pelarut, pembersih, bahan
pengkilap (semir sepatu) dan lain lain.
·
P
(Fosfor)
Contoh-contoh senyawa Fosfor beserta kegunaan,
1.
PO4-3
(Fosfat), digunakan sebagai pupuk, bahan campuran pembuatan detergen dan
industry kimia lainnya.
2.
P4O10
(Fosfor Pentoksida), digunakan untuk memurnikan bensin untuk memperoleh
senyawa yang berfungsi untuk memperlambat api dan untuk membuat gelas untuk
aplikasi vakum.
3.
PCl3
(Fosforus Triklorida), Biasanya senyawa ini digunakan untuk produksi pestisida.
Selain itu digunakan dalam produksi aditif plastik, minyak dan cat.
·
S
(Sulfur)
Contoh-contoh senyawa Sulfur (belerang) beserta kegunaan,
1.
SO2
(Sulfur Dioksida), digunakan sebagai pengawet diberagam aplikasi makanan.
2.
SF6 (Sulfur
HeksaFluorida), digunakan sebagai salah satu isolasi yang baik.
dapat berfungsi sebagai penyekat antara bagian bertegangan
dengan ground hanya dengan jarak yang sangat pendek jika di bandingkan dengan
isolasi udara.
3.
SO3(Sulfur
Trioksida), biasanya digunakan pada pembakaran arang, minyak bakar gas, kayu dan
Sebagainya.
·
Cl
(Klorin)
Contoh-contoh senyawa Sulfur (belerang) beserta kegunaan,
1.
HCl (Asam Klorida), dapat digunakan untuk mengatur keasaman (pH) larutan. Dalam
industri yang menuntut kemurnian tinggi (makanan, farmasi, air minum), asam
klorida berkualitas tinggi digunakan untuk mengontrol pH aliran air proses.
2.
ClO2 (Klorin
Dioksida), digunakan
sebagai disinfektan untuk
laboratorium dan peralatan pabrik serta kamar bersih.
3.
ClF3
(Klorin Trifluorida), Senyawa ini banyak digunakan sebagai bahan bakar roket, berbagai proses di
industri semikonduktor, pengolahan bahan bakar nuklir, serta proses-proses
industri lainnya.
·
Ar (Argon)
Kegunaan Argon,
1. Argon digunakan dalam
proses di industri yang memerlukan suhu yang tinggi kerana kesesuaiannya.
2. Argon juga digunakan
secara meluas sebagai bahan pengawet. Secara kimia, Argon akan dapat
meningkatkan hayat simpanan (shelf life) dengan menggantikan gas Oksigen dan kelembapan
dalam bungkusan makanan berkenaan.
3. Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam beberapa jenis
bola lampu khususnya bohlam. Sifatnya yang inert, tidak bereaksi dengan filamen
wolfram dan tidak menyebabkan putus.
4. sebagai gas pelindung pada alat-alat kedokteran.
5.
Pada
alat-alat laboratorium, gas argon digunakan sebagai gas inert atau gas
pelindung.
2.3 Sifat Unsur - Unsur Periode ke – III
·
Na (Natrium)
Seperti
logam alkali lainnya, Natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih
keperakan, yang tak pernah bermodel sebagai unsur murni di alam. Natrium
mengapung di cairan, menguraikannya menjadi gas hydrogen dan ion hidroksida.
Warna
natrium berwarna kuning
·
Mg
(Magnesium)
Magnesium murni mempunyai ciri fisik berwarna putih keperakan,
termasuk logam dengan berat ringan yang hanya
dari berat logam aluminium. Magnesium mudah
terbakar, terutama bila dibuat bubuk atau diiris menjadi strip tipis, meski
sulit menyala dalam bentuk massal atau curah.
·
Al
(Aluminium)
Aluminium mempunyai beberapa sifat sifat karakter fisis antara
lain memiliki berat jenis sekita 2,65 – 2,8 Kg/dm3, mempunyai daya
hantar listrik dan panas yang baik, tahan terhadap korosi, titik lebur 650̊
C. Aluminium mempunyai warna metalik abu – abu keperakan. Aluminium merupakan
material yang tidak terbakar, meski dapat meleleh pada suhu 650˚C.
lebihnya lagi, aluminium tidak akan melepaskan senyawa atau gas pembakaran
berbahaya saat terkena api.
·
Si
(Silikon)
Silikon
adalah unsur elektropositif yang paling melimpah dikerak bumi, bersifat
metaloid dengan kilap logam, dan sangat rapuh. Silikon biasanya membentuk
senyawa tetravalent meskipun kadang kadang bivalen. Silikon alami terdiri dari
92,2 % isotop ; silikon 28 = 4,7 %; silikon 29 ; silikon 30 = 3,1 %. Dalam
bentuk kristalnya, silikon murni berwarna abu abu metalik. Seperti germanium,
silikon agak kuat tetapi sangat rapuh dan mudah mengelupas. Silikon adalah
bahan yang tidak mudah terbakar dalam kehidupan kita. Tidak mudah untuk dibakar
dengan cara yang mudah.
·
P
(Fosfor)
Fosfor
atau fosforus, secara umum Fosfor membentuk padatan putih yang lengket memiliki
bau yang tidak enak, tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan.
Unsur fosfor memiliki 2 sifat yaitu fosfor putih yang sangat reaktif ketika di
udara mudah terbakar, fosfor merah yang sifatnya tidak reaktif dan kadar
toksiknya rendah. Digunakan sebagai bahan korek api
·
S(Sulfur)
Sifat
kimia dari sulfur atau sering kita sebut sebagai belerang adalah tidak larut
dalam air atau H2SO4 memiliki titik lebur 129 ̊C
dan titik didihnya 446 ̊C. belerang mudah larut dalam
CS2, CCl2, minyak bumi, minyak tanah, dan anilin.
Unsurnya non-logam multivalent, berlimpah, tidak berasa dan tidak berbau. Dalam
bentuk alami belerang berbentuk Kristal padat berwarna kuning. Meskipun
belerang terkenal karena baunya yang mirip telur busuk, bau ini sebenarnya
berasal dari gas sulfida (H2S) bukan dari belerang murni. Belerang
bersifat mudah terbakar dan menghasilkan gas belerang dioksida (SO2).
Gas ini dapat menyesakkan pernafasan dan menimbulkan gejala batuk.
·
Cl
(Klorin)
Unsur
yang memiliki pH rendah sehingga bersifat asam. Gas klorin memiliki warna
kuning kehijauan dengan bau menyengat yang sangat tidak enak saat dihirup.
Klorin tidak mudah terbakar, tapi dapat bereaksi secara eksplosif dengan bahan
kimia lain seperti terpentin dan ammonia.
·
Ar
(Argon)
Unsur
ini memiliki tingkat kelarutan dalam air yang sama dengan oksigen dan bahkan
2,5 kali lebih mudah larut dibandingkan dengan nitrogen. Argon bersifat tidak
reaktif (inert), tidak mudah terbakar dan tidak beracun. Ketika berada dalam
medan listrik, argon akan memunculkan warna lilac atau ungu.
2.4 Reaksi Kimia Unsur - Unsur periode ke - III
·
Na (Natrium)
Natrium (Na)
yang bereaksi dengan air (H2O)
2Na(s)
+ 2H2O(l) à 2NaOH(l)
+ H2(g)
Logam
natrium merupakan logam golongan alkali (Golongan IA) yang hanya memiliki 1
elektron valensi. Reaksi ini adalah reaksi eksoterm (Melepas energy) dan
menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar sehingga dapat terjadi letupan
atau ledakan yang diiringi nyala api.
·
Mg
(Magnesium)
Magnesium
(Mg) yang bereaksi dengan asam klorida (HCl)
Mg(s)
+ 2HCl(aq) à
MgCl2(aq) + H2(g)
Logam
magnesium yang direaksikan dengan larutan asam klorida akan membentuk larutan
magnesium klorida dan gas hydrogen.
·
Al
(Aluminium)
Aluminium
(Al) yang bereaksi dengan air (H2O)
4Al(s)
+ 3O2(g) à
2Al2O3(s)
Aluminium bereaksi
dengan oksigen membentuk Aluminium Oksida, yang terbentuk sebagai lapisan tipis
yang dengan cepat menutupi permukaan aluminium. Lapisan ini melindungi logam
aluminium dari oksidasi lebih lanjut.
·
Si (Silikon)
Silikon
(Si) yang bereaksi dengan Oksigen (O2)
Si
+ O2 à
SiO2
Pada reaksi
diatas silikon mengikat gas oksigen (O2) sehingga membentuk senyawa
silikon dioksida.
·
P (Fosfor)
Fosfor (P)
yang bereaksi dengan oksigen (O2)
P4
+ 4O2 à
2P2O
Sifat fosfor
putih sangat reaktif sehingga ketika terpapar diudara, maka fosfor akan
langsung bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa Difosfor Pentaoksida.
·
S (Sulfur)
Sulfur (S)
yang bereaksi dengan oksigen (O2)
S
+ O2 à
SO2
Sulfur yang
bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas sulfur dioksida.
·
Cl (Klorin)
Klorin (Cl)
yang bereaksi dengan Natrium hidroksida (NaOH)
Cl2
(g) + 2NaOH(aq) à
NaCl(aq) + NaClO(aq) +H2O(l)
Klorin akan
mengalami reaksi disproporsionasi dalam basa. Jika klorin dialuskan kedalam larutan
NaOH pada suhu kamar akan bereaksi membentuk Nacl dan NaClO.
·
Ar (Argon)
Senyawa
argon adalah unsur gas mulia yang sudah dalam keadaan stabil. Artinya, kedua
unsur tersebut tidak dapat lagi membentuk ikatan dengan unsur lain. Namun,
dengan beragam percobaan akhirnya senyawa Ar (Argon) dapat dibuat/sintesis oleh
para ilmuawan.
Ar(s)
+ HF à HArF
Terbentuk
Argon Hidrofluorida. Senyawa ini dihasilkan oleh fotolis dan matriks Ar padat
dan stabil pada suhu rendah.