GAJAH MADA BERGELUT DALAM TAKHTA DAN
ANGKARA
RINGKASAN :
Entah siapakah yang bercerita,
kabut tebal itu memang disengaja oleh para dewa di kayangan agar wajah cantik
para bidadari yang turun dari kayangan melalui pelangi jangan sampai dipergoki manusia.
Ardhanareswari, yang berarti wanita utama yang menurunkan raja-raja besar di
tanah Jawa ini. Gajah Mada tidak bisa menyembunyikan senyumnya dari kenangan
kakek tua, yang menuturkan cerita itu dan mengaku memergoki para bidadari itu,
lalu mengambil salah seorang di antara mereka menjadi istrinya. Gajah Mada
ingat, anak kakek tua itu perempuan semua dan jelek semua, sama sekali tidak
ada pertanda titisan bidadari.
«Mirip cerita
Jaka Tarub saja,» gumam Gajah Mada sekali lagi untuk diri sendiri. Empu itu
menebas pelepah daun keluwih yang melayang terbang ketika dibacakan japa
mantra. Untunglah cahaya Hyang Bagaskara yang datang di pagi harinya mampu
mengusir kabut itu menjauh tanpa tersisa jejaknya sedikit pun. «Hanya sebuah
dongeng,» gumam Gajah Mada untuk diri sendiri.
Ketika sebelumnya siapa pun tak sempat memikirkan, itulah saatnya siapa pun mendadak merasakan bagaimana menjadi orang buta yang tidak bisa melihat apa-apa. Pada wilayah yang kabutnya benar-benar tebal, untuk mengenali benda-benda di sekitarnya harus dengan meraba-raba. Akan tetapi, tidak demikian dengan anjing yang menggonggong sahutsahutan ramai sekali. Apa yang dilakukan anjing itu laporannya akhirnya sampai ke telinga Gajah Mada.
Mada dengan anak panah yang sama melalui isyarat khusus pula. Mada berada. «Ditemukan mayat lagi, Kakang Gajah,» Gajah Enggon melaporkan. Mada memandangi wajah samar-samar di depannya.
«Prajurit bernama Klabang Gendis mati dengan anak panah menancap tepat di tenggorokannya. Tak ada jejak perkelahian apa pun, sasaran menjadi korban tanpa menyadari arah bidikan anak panah tertuju kepadanya». Gajah Mada merasa tak nyaman memperoleh laporan itu. Orang yang mampu melepas anak panah dengan sasaran sulit pastilah orang yang sangat menguasai sifat gendewa dan anak panahnya.
Pembunuh yang terbunuh ini, menyisakan jejak rasa kecewa di hati kita, Kakang.
«Bhayangkara?»
Nama pembunuh
yang mati dipatuk ular itu tentu berada di barisan yang tersisa dari nama-nama
prajurit Bhayangkara yang pernah dipimpinnya
SOAL JAWBAN :
1.
Kapan latar waktu cerita dalam kutipan novel
sejarah diatas dibuat?
Jawabanya:
a.
Malam (setahu ku tidak ada Pelangi dimalam
hari)
b.
Pada masa kerajaan majapahit (kenapa kami
tahu waktu cerita kutipan tersebut adalah pada masa kerajaan majapahit? karena gajah
mada adalah salah satu patih dikerajaan majapahit) (bukanya patih dikerajaan
majapahit itu nambi? Iya betul nambi itu patih di kerajaan majapahit tetapi
gajah mada juga termasuk ke dalam patih di kerajaan majapahit, karena biasanya
dalam satu kerajaan mempunyai patih lebih dari 1, dan patih dikerajaan majaphit
bukan cuma nambi, gajah mada pun termasuk patih dikerajaan majapahit)
2.
Dimanakah latar dalam kutipan novel sejarah
tersebut dibuat?
Jawabannya:
a.
Dikerajaan majapahit
3.
Peristiwa apa sajakah yang dikisahkan?
Jawabannya :
a.
yang dikisahkan dalam kutipan noveltersebut
adalah novel Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara mengisahkan tentang
pemberontakan yang terjadi di Kerajaan Majapahit setelah Raja Jayanegara
mangkat. Kemudian kisah pemberontakan ini dihentikan pihak kerajaan.
Pemberontakan tersebut ditumpas oleh Pasukan Bhayangkara, yang dipimpin
langsung Gajah Mada
(kenapa
kalian tahu gajah Mada bergelut dengan Jayanegara padahal di kutipan tidak
disebutkan raja Jayanegara? karena mungkin yang disebut dengan takhta dalam
judul itu adalah "Raja Jayanegara")
(dan
kenapa kamu tahu ini terjadi setelah raja jayanegara mangkat?
karena gajah mada ingin merampas takhta dan angkara raja jayanegara dalam kerajaan mahapahit,yang dimana pada masa patih gajah mada raja dari kerajaan majapahit adalah raja Jayanegara dimana raja jayanegara adalah raja kedua dari kerajaan majapahit yang berkuasa sekita 1309-1328)
4.
Siapa saja tokoh
Jawabannya :
a.
Gajah mada, Raja Jayanegara, Raja
Kertanegara, Raden Wijaya, Raden Cakradara, Pasukan Bhayangkara, Lembu Tal,
Raden Kudamerta, Ranggamuni, Ra Tanca, Tentara Mongol, Mahisa Cempaka, Rakuti,
dan Kubilai Khan.
5.
Bagian yang menunjukkan bahwa novel
"Gajah Mada bergelut dalam takhta dan angkara" tergolong kedalam
novel sejarah
Jawabannya:
a.
yaitu pada bagian latar cerita dan juga tokoh
cerita yang telah menceritakan tentang Gajah Mada pada zaman kerajaan
Majapahit, ada
bagian Gajah Mada menumpas pemberontakan Kuti dan mempersatukan nusantara.